Banyak alasan mengapa wanita menyukai sepatu hak tinggi. Lebih tinggi, bentuk kaki lebih indah, serta penampilan lebih seksi. Masalahnya, semakin banyak peneliti yang mengungkap bahaya di balik sepatu jenis ini.
Osteoartritis (Nyeri Sendi)
Studi Harvard menemukan, sepatu dengan hak setinggi 5 cm berikan beban 23 % lebih berat di bagian dalam lutut dibandingkan sepatu tanpa hak. Beban ini menekan lutut ke arah depan. Pemakaian sepatu hak tinggi berkontribusi besar dalam data yang menunjukan jumlah perempuan pasien osteoartritis di lutut 2 x lebih banyak dari pria.
Sciatica (Nyeri dari Punggung hingga Kaki)
Sepatu hak tinggi " memaksa " tubuh Anda untuk memindah bobot manfaat mengimbangi kemiringan kaki. Begitu punggung serta panggul akan melengkung serta memberi tekanan lebih besar pada otot punggung sisi bawah. Perempuan yang mengenakan sepatu hak tinggi sering menderita sciatica - rasa sakit kritis atau mati rasa pada kaki waktu berdiri, duduk atau jalan.
Merusak Otot Kaki
Saat mengenakan hak tinggi, tumit dipaksa ada dalam posisi yang tidak alami. Hingga tendon achilles dibagian belakang tungkai bawah juga dipaksa jadi lebih pendek. Ini dapat menyebabkan rasa sakit kronis pada kaki serta kram otot. Otot yang kaku dapat memicu peradangan pada otot telapak kaki yang disebut gejala plantar fasciitis. sumber : dw. com
Sakit Leher
Postur tubur yang dipaksa berubah saat mengenakan sepatu hak tinggi, juga bisa menyebabkan kerusakan pada badan sisi atas. Tulang punggung yang sangat melengkung, dapat menimbulkan rasa sakit pada otot leher.
Merusak Tulang
Menurut laporan Washington Post, para ahli diagnosa, pengobatan atau pembedahan ganguan pada tungkai serta kaki (Podriatis) mengatakan mengenakan sepatu hak tinggi terlalu lama dapat menyebabkan tulang kaki retak atau bahkan patah. Tidak ada salahnya, bila Anda harus mengenakan sepatu hak tinggi seharian, untuk sesekali menggantinya dengan sepatu tanpa hak supaya tekanan pada kaki berkurang.
Bahaya Memakai Sepatu Hak Tinggi, Merusak Otot, Merusak Tulang Hingga Nyeri Leher.. Nah masih berani menggunakannya secara berlebihan?
